|
Fakar Lematang 2011 |
Suatu ketika ada sepsang manula sedang berjalan disebuah pinggiran
kota, disepanjang kota tersebut banyak disajikan berbagai macam jenis
dan bentuk CANGKIR nan CANTIK, sehingga membuat kedua sepasang manula ini
tak henti-hentinya memandang setiap cangkir yang dipajang sepanjang
jalan pinggiran kota itu, dan tiba-tiba sang Nenek menghentikan langkah
kakinya dan ia berhenti pada sebuah toko lalu ia berkata pada suaminya "
tunggu sebentar lihat itu ada CANGKIR CANTIK ...! seraya sang Nenenk
minta agar suaminya berhenti sejenak dan sang Kakekpun juga ikut
melihatnya dengan rasa penasaran, lalu dia berkata " Olala verry
beatifully .. " CANGKIR yang sungguh amat CANTIK, namun mereka berdua
terperangah oleh sebuah lebel haraga yang tertera dicangkir itu dengan
bandrol haraga sebesar puluhan ribu dolar. Mereka berdua sempat kaget
mana kala sang CANGKIR berbicara kepada mereka berdua .." saking
bingungnya sepasang manula itu sempat menoleh kenakan dan kekiri
bertanya-tanya siapa yang berbicara dan ternyata sepanjang jalan itu
tampak sepi dan kahirnya membuat mereka berdua menjadi takut, tak lama
kemudian sang CANGKIR berbicara lagi sehingga membuat kedua manula itu
menemukan tepat dimana suara itu datang, sera keduanya menutup mulutnya
dengan tangan sambil bergumam " Oh my God .. he talking ..." dan
sicangkir melanjuti pembicaraannya dia berkata ... " Taukah kalian
bagaimana aku seperti ini, aku adalah seonggok tanah liat, yang diambil
dari sebuah perbukitan lalu dibawa kemari dipukul-pukul ditempa hingga
aku tersa lembak aku merasa sakit, terhina lalu aku berkata kepada orang
yang sedang menyiksa aku " Tolong hentikan penyiksaan ini jangan kau
pukuli aku seperti ini, namun sayang orang itu tidak menanggapi
perkataan aku kemudian tak lama aku ditaruh pada sebuah meja bundar
disana aku diremas-remas denga sekuat tenaga oleh orang yg berotot kekar
diputar-putarnya aku sehingga aku terasa mual, pusimng dan sakit lalu
aku berteriak kepada orang itu, dia pun tetap mengabaikan perkataan aku
yang sedang sakit tak lama kemudian aku diserahkan keorang lain yang
bertopeng besi ditaruhnya aku pada sebuah sekup kemudian aku dimasukkan
pada sebuah tunggku bara api yang panas, aku berusaha untuk teriak
sekuat tenaga dengan lantangnya aku berkata cukuuuuupppp seluruh jiwa
aku terbakar tolong hentikan penyiksaan ini, dan itu percuma saja orang
itu tetap tidak bergeming malah ia semakin membiarkan aku dalam beberapa
menit dipanggang, tak lama kemudian ditariklah aku dari bara yang panas
itu lalu aku sempat berpikir ini adalah yang terakhir dari penyiksaan
aku namun seseorang menghampiri aku dan lantas ia membawa aku pada
sebuah bak yang berisi air lalu aku direndam hingga berjam-jam disana,
dalam hati kecilku akau berkata peyiksaan macam apa lagi yang aku dapat
kali ini hingga seluruh jiwa raga aku yang tadinya panas karena
terpanggang sekarang menjadi mengigil hingga terasa keseluruh pori-pori
kulit'ku, sayang aku tak bisa berenang lalu jika aku berteriak merekapun
tetap mengabaikan aku aku hanya bisa menangis dan menangis disaat aku
sedih aku tersentak seonggok tangan meraih aku lalu aku berkata tolung
hentikan semua ini aku sudah tidak kuat jangan kau sikasa kau lagi,
orang yang satu ini ternyata menjadi harapan aku ternyata ia
membersihkan aku dengan kain yang lembut hingga kering, aku sempat
terhibur oleh nyayian seseorang diseberang sana dan ternyata aku
diserahkan kedia lantas kehiburan aku terdiam dan akau diukir, dicat,
dihiasi aku pun menangis kembali kenapa semua ini belum berakhir aku
ingin kabur aku ingin lari tapi aku disaat kesedihan aku mersakan jiwa
ragaku terpanggang kemabali disebuah open kini aku sudah tak berdaya dan
tak mampu untuk melawan bahkan untuk berkata-kata aku pasrah selang
beberapa jam kemudian akau tak menyadarkan diri entah apa yang kereka
perbuat dalam pikiran kegelapan aku jiwaku sudah mati dan tak berdaya
namaun akau sempat terperangah saat ketika aku menatap diri aku didepan
cermin estalase ... lalu aku berkata " Ya ampun aku CANTIK benar ..
akukan dulu sebuah tanah yang bau dan kotor tapi..tapi.. benarkah ini
aku dan ..wow ..!!! sebuah nilai yang cukup mahal untuk aku .. oh
cantiknya aku .. " Teman... menelaah cerita proses cangkir itu dibuat
itu tidak jauh bedanya kita dengan cangkir .. Aggaplah cangkir itu kita
dan pengrajin cangkir itu Tuhan (Allah SWT) artinya sebelum kita cantik
atau kita menjadi yang terbaik maka kita selalu diuji dan diberitempaan
oleh Allah, semua makhluk yang ada dimuka Bumi ini selalu akan
mengjadapi berbagai cobaan halangan dan rintangan dalam meniti kehidupan
yang diberikan oleh Allah SWT, lantas apakah selama kita dalam proses
penempaan hidup ini kita sabar, ikhlas bahkan beriman. Belajar dari
sebuah CANGKIR yang CANTIK jika kita sabar, ikhlas dan beriman maka kita
akan menjadi orang yang sukses dan baik dimata Tuhan (Allah SWT), dan
anggaplah semua cobaan yang kita terima kita hadapi dengan kesabaran,
tawadu dan Gonaah kepada Tuhan kita Allah SWT sehingga kelak kita pulang
kerumah Allah SWT sudah mendapatkan tempat disurga. Teman itulah kisah
CANGKIR yang CANTIK yang tak ubahanya ibarat kita yang sedang menghadapi
berbagai cobaan dan berharap kita bisa mengambil makna dari kisah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar