Rabu, 23 Desember 2015

Jumat, 22 Mei 2015

Rindu Cerita Mu Ayah Tetang Senyumnya Doeloe Indonesia Ku

Hari ini pasnya Bulan Mei ,seiring sdh mulainya banyak tugas sebagai sang Aspirator , sedikit demi sedikit aku merasakan tetang makna kehidupan ini yg telah aku lalui, disisi lain sering ku mendengar sebuah cerita   dari sebuah pondok kecil di tepian sungai lais yg ada di kampung ku..ketika 14 tahun yg lalu saat kami bethenti sejenak dari hamparan sawah yg mulai menguning yang bertanda sbentar lg akan panen sang ibu telah mempersiapkan makan siang yg seakan2 baru kmarin aku mrshkanya msh terasa pedasnya sambal manisnya ikan & sayur indahnya ku dengar suara burung bersiul yang semua itu alami.., Ayah menceritakan ttng indanya Alam Negeri ini sopan santun penghuninya dan idialis para pekerja di seluru bidang dgn semangat Indonesia yg damai yg tolerasi yang selalu menebar senyum harapan untuk Negeri ini Sejaterah hakiki..., hari ini aku rasakan sdikit sebuah pekerjaan yg diamanahkan Tuhan klw la di badingkan pada 14 thn yg lalu sunggu terlalu mewah saat ini ku rasakan msh bisa ku hitung beberapa hotel mewah yg kuhuni pesawat Terbang yg ku tumpangi tempat wisata & kuliner yg ku nikmati dgn perjalanan selalu ada sang protokoler...namun aku sering terlintas ttng sudut pandang dari sebuah cerita Sang Ayah ttng keramahan Orang Indonesia , 4 bulan sdh bisa kusimpulkan sedikit makna dari senyum itu , ketika aku menaiki sebuah Taxi dan menaiki hotel ada selalu senyuman dari sang sopir ,Ob tapi itu selalu aku akhiri dgn sebuah Tip atau Buah Tangan Atau Uang bhkn sering kuterima sebuah senyuman dan ucapan terima kasih...dalam tulusan ini aku sudah bisa rasakan ttng cerita Ayah..oh Indahnya Negeri ku ini..
Namun pada saat aku tulis kata ini pasnya Bulan Mei 2015 ketika aku pulang Dinas dari Bandung kami dgn tmn2 menaiki sebuah Travel menuju bandara Soehta, ketika kami sdh mendapatkan Boarding Pas , setibanya kami pukul 10  pagi disana smentara waktu terbang GA108 pukul 13:10 kami harus menunggu sampai 3 jam lebih, tiba2 ada ide dari sang teman untuk mencari tmpt Refleksi kaki,Sepakat kami menghapiri sebuah tmpt semacam Resto yg mengatasnamakan sebuah perusahaan Ternama di bidang Komunikasi yaitu Telkomsel , kami memasuki tempat itu mulailah sebagian anteri untuk lakukan trafis ,saya mengambil inisiatif hy menunggu teman Alasa pertama sy tdk terlalu capek kedua sy ukur dompet saya spertinya sdh mulai menipis , tak sampai 5 menit tiba2 dtnglah seorang gadis pegawai Resto itu dia bertanya " Permisi bapak2 apakah bapak2 sudah boking waktu untuk Refleksi sy menjawab " sebagian menunggu anteri refleksi sebagian hy menunggu teman , dia menjawab klw bapak2 pasti refleksi tidak masalah duduk disini tapi bagi yang tidak refleksi mohon keluar saja atau terkena Cas separuh harga Refleksi,dgn diam kami sadar kami duduk di tmpt ini hanya menunggu teman tdk menguntungkan mereka padahal klwlah 50 orang lagi dudukpun masih bisa masih terlihat sepi tmpt itu ,kami sadar langsung keluar dari tmpt itu " akhirnya belum bisa simpilkan Cerita Ayah ttng Negeri ku ini terpaksa aku tulis sedikit " Ada Uang Ada Senyum " mukin saja ku rubah kata ini saat aku simpulkan dari rata2 tempat yang ku kunjungi , jadi ingat film Indonesia ttng peradapan doeloe yg indah disetiap Rumah penduduk disediakan Air minum untuk siapapun yg lewat Rumah itu bisa meminumnya dan itu di jamin halal bersih tanpa alat kimia lainya , namun hari sering kita dgr pormalin beras sentetis..aduh membunuh meracuni tmn negeri sendiri...Ayah nanti Anak mu tulis lagi apa yg aku mimpikan dulu bersama Ayah untuk buat semua orang tersenyum " Bersambung......Salam Aka Cholik Darlin.