Kamis, 16 Maret 2017

Sepatu Coklat Ku

Wowww... Kata itu sering kudengar di media Masa ketika melihat yang istimewah ... Jadi pingin nulis walau ini ada waktu sebentar disela ku mencuci mobil di daerah Pakjo Palembang sebelum ku berangkat di acara pernikahan kerabat kampung ku yg konon dulu sering terdengar akan keberhasilan nya di kota besar , ku hadiri dgn adik ku bungsu yg kebetulan di bawa arus angin malam menjadi kades raja selatan dimana desa yg seribu cerita dari tdk ada kesempatan menonton TV sampai menjadi pencari tunjuk langit yaa ini cerita yg panjang , sampai juga di sepatu Coklat itu , suatu hari ayah ku yg petani di kampung ku didatangi temanya dari kota seorang polisi & saat itu ku baru duduk di kelas 3 SMP hanya mampu melihat dari kejauhan cerita sang syah , karena aku hanya menggunakan celana pendek yg di belakangnya sudah byk jahitan dengan rencana ingin memasang sengkirai perangkap ikan di damping gubuk kami , aku baru pertama itu lihat sepatu berwarna Coklat & aku menyimpan cerita ini akan ku bawah ke sekolah ku tetang sepatu Coklat itu saya pikir sepatu itu pasti mahal , tak lama kemudian ayah memanggil ku holik..holik.. Sini akupun menghampiri ayah , ayah memperkenalkan aku bahwa aku putranya yg satu saat ingin sekolah tinggi yg bisa merubah klrga menjadi lebih baik ujar ayah itupun mukin saat aku tidak ada lagi sambil tertawa ayah ...aku langsung menyalami om teman ayah , om itu tersenyum kelak menjadi orang besar ya nak aku tersenyum ya om ternyata dia kepala pos polisi baru namanya Serma Harun , akupun melirik sepatu om Harun dan aku bermimpi suatu saat ku bisa memakai sepatu Coklat & aku ingin bertemu mereka , namun ayah telah tenang di alam sana sedangkan om Harun polisi yg baik itu entah dimana ada cerita dia sudah menjadi mayor namun saat ku menulis ini aku sedang duduk sebagai anggota DPRD pali yg sedang memakai sepatu Coklat , semoga ayah tenang di surga & om Harun sehat selalu , semoga suatu saat ku bisa bertemu dgn om harum pemakai sepatu Coklat itu ,,,terima kasih ternya ku Sdh tdk kuat menulis Sdh terasa ingin nangis cengeng...,