Senin, 19 Oktober 2020

Oh Ternyata Hari ini Saya dilahirkan !! 36 Tahun 😭🙏


Terimakasih 🙏 Atas Ucapan nya Sahabat Semua 🙏 

Saat ini sahabat PKB memberikan semangat baru dalam langka Bergerak Maju 

Saya teringat saat 20 Oktober hari lahir ku , di massa saya menjadi wakil ketua komisi 1 DPRD Pali 

Begitu banyak ucapan dari kawan Alumni , dari kawan politik dari para pejabat , dari sanak famili dll dengan bermacam bahasa ucapan 🙏 


Setelah 2 tahun berlalu saya lihat tidak terlalu banyak lagi yg memberikan ucapan itu , ternyata saya sadar , saya bukan seorang pejabat lagi 😀😭 , ternyata efek itu saya 2 tahun kebelakang sering dapat ucapan HARLA sampai ribuan di FB & IG terus WA 



Tahun 2020 terasa Kembali ada semangat di dorong oleh sahabat PKB ku yang tak lain kalian adalah bagian Keluarga yang kita berjuang bersama wujudkan mimpi yang Tertunda 🙏 



Terimakasih kawan , sahabat ku , mari kita rebut kembali 2020 PKB Pali BANGKIT ✌️ 

Salam Menua 😭🙏
AKa Cholik Darlin

Tidak Terasa sudah masuk umur 36 Tahun Tentu saja banyak yg sudah dilewati dalam cerita perjalanan hidup baik urusan politik dan juga Keluarga 




Disaat Keluarga Besar semua masih lengkap dan sehat dalam proses Perjalanan hidup ini , bertambah Usia , mulai satu persatu hilang dan tak kembali , kakek , ayah , nenek , paman dan sahabat 

Ternyata Nikmat Umur teruslah berjalan tanpa kita ketahui apa  yang terjadi untuk besok , semua Allah SWT yang mengatur nya 🙏

Terimakasih Saudara Ku Atas ucapan HARLA nya semoga ini bahan untuk introspeksi diri , untuk menjadi dewasa dalam menghadapi proses hidup ini 🙏😭


" Sesuatu yang telah ditakdirkan Oleh Allah SWT untuk Mu Tidak Mungkin Menjadi Milik Orang lain " 

Semoga Allah SWT Terus memberikan Nikmat Iman dan Islam untuk kita semua 
Aminnn 

AK - Ketua DPC PKB Kabupaten Pali 


Sabtu, 10 Oktober 2020

Karoma Syeh Abdul Qadir Jaelani

Kisah Jin dari China yang Durhaka Kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Dalam manuskrip Nahrul Qadiriyah, Syekh Abu Said Abdullah bin Ahmad Ali al-Baghdadi bercerita:

Pada tahun 537 H, putriku yang bernama Fatimah naik ke atas loteng rumah. Tak lama kemudian ia menghilang secara misterius. Pada waktu itu ia masih perawan dan usianya baru 16 tahun. Aku mengadukan kejadian itu kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Beliau berpesan kepadaku, “Pergilah kamu malam ini ke padang pasir Kurkh dan duduklah di bukit yang kelima. Di situ buatlah lingkaran yang mengelilingimu dengan membaca, ‘Bismillah..”

Lalu Syekh Abdul Qadir Jailani berkata,

“Di tengah malam, akan lewat di hadapanmu rombongan jin dalam rupa yang bermacam-macam. Kamu jangan takut. Kemudian di sepertiga malam terakhir akan lewat di hadapanmu raja mereka yang dikawal pasukan yang begitu banyak. Apabila ia menanyakan keperluanmu, maka katakan kepadanya, ‘Syekh Abdul Qadir mengutusku untuk menghadapmu.’ Lalu katakan kepadanya peristiwa yang menimpa putrimu.”

Lalu Aku pergi melaksanakan perintah Syekh Abdul Qadir. Pada waktu tengah malam melintas di hadapanku rombongan jin dalam beragam bentuk yang menakutkan. Mereka tak bisa mendekatiku atau melewati lingkaran yang telah kubuat. Lalu di sepertiga malam terakhir datanglah raja mereka dengan menaiki kuda perang dan dikawal pembesar-pembesar mereka.

Si raja jin itu berhenti di salah satu sudut lingkaran yang kubuat.

“Wahai manusia, apa keperluanmu?,” tanyanya kepadaku.

“Aku diutus Syekh Abdul Qadir!” begitu mendengar nama Syekh Abdul Qadir, raja jin itu langsung turun dari kudanya dan mencium tanah. Ia duduk di luar lingkaran bersama para pengawalnya.

Raja jin bertanya lagi kepadaku.

“Ada apa denganmu?”

Aku pun menceritakan peristiwa yang menimpa putriku. Mendengar ceritaku itu, raja jin berseru kepada para pengawalnya, “Siapa yang berbuat itu (menculik putri Syekh Abu Said)?” Tidak ada yang menjawab. Tak lama kemudian datang salah satu jin dengan membawa putriku. Kedatangannya itu diiringi dengan teriakan yang gaduh dari para jin, “Itu adalah jin dari negeri China!”

Melihat itu, raja jin menjadi murka.

“Apa yang membuatmu berani menculik putri orang yang berada di bawah naungan seorang wali qutub?” tanya raja jin. Lantas jin dari negeri China menjawab, “Begitu melihatnya aku langsung jatuh cinta kepadanya.” Tanpa pikir panjang, raja jin memerintahkan pasukannya memenggal kepala jin penculik tadi dan mengembalikan putriku kepadaku.

Aku bertanya kepada raja jin,

“Mengapa malam ini anda sudi menampakkan diri kepadaku!! Apakah karena melaksanakan perintah dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani?.”

“Saat ini beliau tengah mengawasi jin-jin yang berbuat durhaka di antara kami dari rumah beliau. Mereka berlarian menuju tempat tinggal mereka masing-masing lantaran takut kepada beliau. Sesungguhnya wali qutub itu diangkat Allah SWT untuk membimbing manusia dan jin sekaligus,” jawabnya.

Itulah samudera hikmah dari sosok Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Semoga kita semua mendapatkan berkahnya. 

Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin


Selasa, 06 Oktober 2020

Yang Salah Siapo ??

Yang Salah Siapo ??

Waktu Pemilu ada yang bicara begini Lur...
Waktu ada yg bicara politik ? 
Saya bukan orang Politik 
Maaf kami orang Netral 
Maaf Alergi dgn Politik 
Maaf bagi kami politik itu Haram ( Bid'ah ) 

Terus ada yg begini Lur ? 
Kalau dia jadi , kita jadi Apa ? 
Wani Piro ? Yg bayar kami pilih 
Dan macem2 😀 

Pada saat Ada kenaikan BBM , Bahan Pokok Naik , UU Cipta Kerja , UU yg baru , Harga Karet Turun , 
Mulai banyak Yang bicara Politik 
Jangan pilih lagi partai ini 😀 
Jangan pilih lagi dia 😀 
Pikirkan nasib Rakyat 😀
DPR itu tugasnya apa 😀 

Terus Kenapa Mulai bicara Politik 
Nah ,...yang Salah siapa ???

Makanya Lur ..kita jangan buta Politik , Negara kita ini Demokrasi semua UU itu disahkan DPR dari Aturan Harga BBm , Harga Beras , Gaji Buruh sampai Biaya Kawin di KUA 😀 Artinya Penting Lur ... Politik itu ? 

Bukanya Lagu Iwan fals sering kita dengar ? 
Terus KPU bilang Awas salah pilih susanya 5 Tahun !!!

Semoga bermanfaat Lur ...??

By : Aka Cholik Darlin 


Senin, 05 Oktober 2020

Menjawab ISSU HOAX RUU Cipta Kerja , Aka Cholik Darlin Ini Faktanya !!

Diskusi Publik Di Sebuah Group Masyarakat : 

Ada yang Minta Penjelasan Masalah UU Cipta Kerja 

AKa Cholik : 

MELURUSKAN 12 HOAX OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA

Di masyarakat, beredar 12 alasan buruh menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Dua belas poin tersebut ternyata tidak benar. Berikut ini kita kupas satu persatu beserta pasal dan fakta yang sebenarnya agar semua jelas!

1. Benarkah Uang pesangon akan dihilangkan?

Faktanya : Uang pesangon tetap ada

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 156
Ayat 1 UU 13 Tahun 2003:
Dalam hal terjadi pemutusan hubungan
kerja, pengusaha wajib membayar uang
pesangon dan/atau uang penghargaan masa
kerja.

2. Benarkah UMP, UMK, UMSP dihapus?

Faktanya: Upah Minimum Regional (UMR) tetap ada

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 88C UU
13 Tahun 2003:
(Ayat 1) Gubernur menetapkan upah
minimum sebagai jaring pengaman.
(Ayat 2) Upah minimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan upah minimum provinsi.

3. Benarkah Upah buruh dihitung per jam?

Faktanya: Tidak ada perubahan dengan sistem yang sekarang. Upah bisa dihitung berdasarkan waktu atau berdasarkan hasil.

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 88B UU
13 Tahun 2003: 
Upah ditetapkan berdasarkan:
a. satuan waktu; dan/atau
b. satuan hasil.

4. Benarkah Semua hak cuti (cuti sakit, cuti kawinan, cuti khitanan, cuti baptis, cuti kematian, cuti melahirkan) hilang dan tidak ada kompensasi?

Faktanya: Hak cuti tetap ada.

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 79 UU
13 Tahun 2003:
(Ayat 1) Pengusaha wajib memberi:
a. waktu istirahat; dan
b. cuti.
(Ayat 3) Cuti yang wajib diberikan kepada
pekerja/buruh yaitu cuti tahunan, paling
sedikit 12 (dua belas) hari kerja setelah
pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja
selama 12 (dua belas) bulan secara terus
menerus.
(Ayat 5) Selain waktu istirahat dan cuti
sebagaimana dimaksud pada ayat di atas,
perusahaan dapat memberikan cuti panjang
yang diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama.

5. Benarkah Outsourcing diganti dengan kontrak seumur hidup?

Faktanya: Outsourcing ke perusahaan alih daya tetap dimungkinan. Pekerja menjadi karyawan dari perusahaan alih daya.

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 66 Ayat
1 UU 13 Tahun 2003:
Hubungan kerja antara perusahaan alih daya
dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya
didasarkan pada perjanjian kerja waktu
tertentu atau perjanjian kerja waktu tidak
tertentu.

6. Benarkah tidak akan ada status karyawan tetap?

Faktanya: Status karyawan tetap masih ada

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 56 UU
13 Tahun 2003:
(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.

7. Apakah Perusahaan bisa memPHK kapanpun secara sepihak?

Faktanya: Perusahaan tidak bisa mem-PHK secara sepihak.

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 90
Tentang perubahan terhadap Pasal 151 UU
13 Tahun 2003:
(Ayat 1) Pemutusan hubungan kerja
dilaksanakan berdasarkan kesepakatan
antara pengusaha dengan pekerja/buruh.
(Ayat 2) Dalam hal kesepakatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
tercapai, penyelesaian pemutusan hubungan
kerja dilakukan melalui prosedur
penyelesaian perselisihan hubungan
industrial sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

8. Benarkah Jaminan sosial dan kesejahteraan lainnya hilang?

Faktanya: Jaminan sosial tetap ada.

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 18 UU
40 Tahun 2004:
Jenis program jaminan sosial meliputi:
a. jaminan kesehatan;
b. jaminan kecelakaan kerja;
c. jaminan hari tua;
d. jaminan pensiun;
e. jaminan kematian;
f. jaminan kehilangan pekerjaan.

9. Benarkah Semua karyawan berstatus tenaga kerja harian?

Faktanya: Status karyawan tetap masih ada

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 56 Ayat
1 UU 13 Tahun 2003:
Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu
atau untuk waktu tidak tertentu.

10. Benarkah Tenaga kerja asing bebas masuk?

Faktanya: Tenaga kerja asing tidak bebas masuk, harus memenuhi syarat dan peraturan.

BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89
Tentang perubahan terhadap Pasal 42 Ayat
1UU 13 Tahun 2003:
Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan
tenaga kerja asing wajib memiliki
pengesahan rencana penggunaan tenaga
kerja asing dari Pemerintah Pusat.

11. Benarkah Buruh dilarang protes, ancamannya PHK?

Faktanya: Tidak ada larangan.

12. Benarkah Libur Hari Raya hanya pada tanggal merah dan tidak ada penambahan cuti? 

Faktanya: Sejak dulu penambahan libur di luar tanggal merah tidak diatur undang-undang tapi kebijakan pemerintah.

Anggota Group : Apa itu sebenarnya DPR ?
AKa Cholik : DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat ) ? 

Sebenarnya sudah sering di bahas sejak kita SD - Srata ( Kulia ) apakah itu lembaga Tinggi Negara ? 

Sala satunya Presiden , DPR , DPA , MA , BPK.  Ini sudah kita temui kalau di SD bidang studinya PMP 
Kalau di SMP PPKN Sampai SMA , jika di Srata ( Kulia ) ada Matakulia Yaitu Kewiraan 
Apa itu DPR & Tugasnya 

Secara Teori DPR itu adalah Keterwakilan Rakyat yang menjadi lembaga tinggi mewakil Partai Politik 

Pada masa Orde baru ada Fraksi ABRI & Golongan selain Partai Politik , Masa reformasi Fraksi ABRI dibubarkan karena melanggar fungsi ABRI menjadi ( Dwifungsi ) 

DPR itu di pilih Rakyat melalui Pemilu , sesuai Daerah Pemilihan , contoh Kita berada di Sumsel 2 

Nah yang jadi DPR itu bukan Robbot tetapi manusia/Orang , jika dia menjalankan Amanat UU bearti mewakili Rakyat , tetapi jika dia khianati maka disebut oknum DPR 

Sekarang pertanyaannya siapa yang memilihnya ??? 

Dibayar atau melihat Programnya !

Inilah DPR RI yang fungsinya membuat UU disebut ( Legeselasi ) Pengawasan ( Controling ) dan mengangarkan ( Bageting ) 🙏

Anggota Grup : Kalau tidak lagi di dengar lebih baik kita demo , Ayo pemuda & Mahasiswa !!

AKa Cholik : 😀 , Yang harus di bangun itu dindo , kesadaran masyarakat akan pentingnya peran partai politik di negara Demokrasi 

Jangan terlalu jauh bicara pusat ( DPR RI ) bicara daerah saja ( DPRD ) bagaimana perbedaan Desa Raja saat ini kosong DPRD yang dulu Ade DPRD 

Karena negara kita ini , negara hukum & sistem demokrasi artinya segala kebijakan itu berdasarkan keputusan politik 

" Maka ada Istilah jika orang Baik tidak ada di Politik ,maka isinya semua orang jahat " 

Suka tidak suka negara kita sistemnya Demokrasi artinya Kebijakan apapun berdasarkan Politik 🙏

Anggota Grup lain : Tidak Akan selesai debat ini. Karena beda Fraksi 😀

Orang GENIUS 
            VS
 Orang CERDIK
-------------------------------- ---------
"Einstein dan Abu Nawas"
=====================
Dalam satu perjalanan, di dalam kereta, Einstein duduk berdampingan dengan Abu Nawas.

Dari pada jenuh, Einstein mengajak Abu Nawas bermain tebak-tebakan.

“Aku ajukan satu pertanyaan kepadamu. 
Jika kamu tidak bisa menjawab, kamu harus bayar 5 Dolar kepadaku. 
Kamu ajukan pertanyaan,Jika aku tidak bisa menjawab, aku akan bayar 500 Dolar kepadamu. Setuju?” kata Einstein menantang.

Abu Nawas, “Ok.”

Einstein, “Apa penyebab adanya gravitasi bumi?”

Abu Nawas langsung membayar 5 Dolar kepada Einstein karena dia tidak bisa menjawab.

Kini giliran Abu Nawas, “Binatang apakah yang ketika naik ke gunung berkaki tiga, dan ketika turun berkaki satu?”

Einstein berpikir keras dan tidak bisa menjawab. Einstein menyerah, dan membayar 500 Dolar kepada Abu Nawas.

Einstein penasaran, dan bertanya, “Jadi jawabannya binatang apa itu?”

Abu Nawas langsung menyerahkan 5 Dolar …

😂🤣😆🤣

Dia menceritakan cerita itu berakhirlah Diskusi Itu 😀🙏

Mohon maaf lahir dan batin 
AKa Cholik Darlin SPdI MM 

Minggu, 04 Oktober 2020

NU & Muhammadiyah Sama


Di emperan masjid selepas sembahyang maghrib, para wartawan mengerubungi Gus Dur. Belum sempurna Gus Dur menyandarkan punggungnya ke tembok, pertanyaan berat disodorkan kepada dirinya.

"Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya wartawan.

"Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.

"NU, deh Gus," kata wartawan.

"Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur.

"Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya wartawan.

"Sama," jawab Gus Dur singkat.

Wartawan melanjutkan pertanyaan berikutnya, "Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Al-Qur'an?"

"Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.

"Muhammadiyah, coba," kata wartawan.

"Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur.

"Kalau menurut NU?" kata wartawan.

"Sama," jawab Gusdur.

Sampai di sini, para wartawan mulai jengkel. Mereka merasa dikerjain oleh Gus Dur. Jawaban menurut NU dan Muhammadiyah kok selalu sama.

Anda gimana Islam Garis Keras? Oh Ini Nasruddin Hoja, Islam Garis Lucu, Gus. Kalau memang pandangan NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau Muhammadiyah? ucap wartawan.

"Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran organisasi para ulama itu dengan benar, mas. Nggak boleh serampangan," jawab Gus Dur.

"Serampangan bagaimana?" sahut wartawan.

"Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang merujuk ke Rasulullah," jawab Gus Dur.

"Lha, kalau NU?" tanya wartawan.

"Sama." jawab Gus Dur.


Sabtu, 03 Oktober 2020

Profil Aka Cholik Darlin Ketua DPC PKB Kabupaten Pali

Nama Lengkap : Aka Cholik Darlin
Alias : Aka
Profesi : Politisi PKB 
Agama : Islam
Tempat Lahir : Muara Sungai Kab.Pali Sum Sel.
Tanggal Lahir : 20 Oktober 1984
Zodiac : Libra
Hobby : Membaca, Ibadah, Silaturrahmi
Motto : Bergerak Maju !!
Warga Negara : Indonesia



BIOGRAFI 
Aka Cholik Darlin , S.Pd.I ,MM Bin Darlin Kuncit Kasan Bin H.Abdul Rahman, Sosok laki laki Sederhana dan Ramah Tamah  ini biasa dipanggil dengan panggilan Holik Atau Aka, kelahiran Muara Sungai, 20 oktober 1984 dengan latar belakang Keluarga Agama yang kuat,dan selalu ingin memperjuangkan Islam di berbagai aspek Aka cholik yang merupakan Keturunan ke VII dari Muhamad Rizal Bin Abdul Gopur Mangku Alam Penyebar Agama di Daerah Lematang dari Kute Demak Jawa Tenga. Cholik juga mempunyai latar belakang akademis yang luas dalam ilmu Islam.Alumni S2 Magister Management Universitas Tridinanti Palembang yang sebelumnya  Alumni S1 University STIT RU Indralaya Fak Ilmu Tarbiyah ini lulus pada tahun 2012 yang sebelumnya mengambil D.2 PGSD Palembang, jurusan Pendidikan Guru SD, lulus 2008. Dengan latar belakang ilmu pendidikan Agama yang kuat dijadikan modal Cholik dalam dakwah dan memperjuangkan Islam di era baru ini terkhusus melalui Dunia Politik Praktis yaitu Partai Kebangkitan Bangsa Partai Islam yang didirikan Oleh Para Ulama Nahdatul Ulama NU ini 



Nahdlatul Ulama ( NU ) adalah Organisasi Muslim besar Indonesia yang paling berpengaruh di dunia Islam dan saat ini , Merupakan Kiblat Organisasi PKB yang selalu Memotivasi untuk Memperjuangkan Islam di daerah Terpinggir Sumatera Selatan ini.


Selain Aktif di Partai Politik Aka Cholik Darlin telah banyak membuat Organisasi Sosial Keislaman di antaranya Fakar Lematang ( Forum Aspirasi dan Kepedulian Rakyat Lematang ) dan Fakem Islam ( Forum Amal Kemanusian & Kematian Islam ) yang menyediakan Ambulan Gratis serta Satunan setiap Ada Musibah di Warga Islam Lematang ini.


   

PENDIDIKAN
 SD Negri 2 Raja Tanah Abang
 SLTP Negri 1 Tanah Abang
 SMU Negri 1 Talang Ubi
 D.II PGSD Palembang ( Ahli Madia Pendidikan )
 S.I Tarbiyah STITRU Indralaya  ( Sarjana Pendidikan Islam )
S.II MM Managamen Pendidikan UTP Palembang 
                                   
                                                               
 KARIR
Anggota HMI (Himpunan Mahasiswa Islam ) Sumsel 2004
Anggota IGORTA ( Ikatan Guru Olaraga Tanah Abang ) 2003
Ketua Umum GEMPAN (Gerakan Masyarakat Pemuda Anti Narkoba ) 2008-2013
 Ketua Umum Himpunan Masyarakat Lematang ( Fakar Lematang )2006 -2016
Ketua GMPI ( Generasi Muda Pembangunan Indonesia ) Tanah Abang 2008
Ketua PAC PPP Kec.Tanah Abang 2009
Wakil Ketua DPC PPP Kabupaten Muara Enim 2010 -2015
Ketua GPK ( Gerakan Pemuda Ka’Bah ) Kab. Muara Enim 2010- 2015
Dewan Pembina IMPTA ( Ikatan Mahasiswa Pemuda Tanah Abang ) 2011
Wakil Ketua Harian  Persedium Pali
Seminar Leadership Islam , 2011 Malaysia
Seminar PKD Leadership ,2009 Palembang
ESQ Esekutif , 2012  Jakarta 
Guru Honorer SDN Raja,SDN  Muara sungai, 2003
Humas PT BKY, PT.BNP,PT. Gerindo( Drling ) 2005-2008
Humas PT EMM ( Tambang Batu Bara/Mine coal )2010
Legal & Relatoin PLTU GHEMMI Gunung Raja ( Power Plan ) , 2010 – 2011
Marketing Advisor PT .Bindu ( Chemikal ) 2012
Koordinator Yard Raja PT.Dewa Patria (Driling Transportion ) 2013
Legal & Relation PT Pertamina EP Aset 2 Field Adera (2014)
DPRD Pali Priode 2014 -2019 Fraksi PPP Kabupaten Pali Sumatera Selatan.
Ketua fraksi PPPKS DPRD Pali 
Ketua Dewan Kesenian Pali Priode 2016 - 2021
Wk Ketua PCNU Kab.Pali 2016-2021
Wk Ketua KNPI Kab.Pali 2015 - 2018
Wakil Ketua DPW PPP Sum - Sel Priode 2016 - 2021
ketua DPC PPP Pali Priode 2017 - 2021
Balon Bupati Muara Enim Priode 2018 - 2023
Consultants PT Servo lintas Raya 2019 - Sekarang
Consultants PT Swarna Dwipa Dermaga jaya 2019 - Sekarang 
Ketua DPC PKB Kabupaten Pali 2020 - Sekarang 
Balon Wakil Bupati Pali 2020
Koordinator Wilayah V Team HERO Pilkada Pali 2020 

SOCIAL MEDIA
FB : Aca Cholik Dalin
Twiter   : @akaholik.
Bloger : akacholik@blogspot.Com
Email : Aka.cholik@gmail.com - aka.holik@yahoo.com
YouTube : Aka Cholik TV 
Instagram : Aka Cholik Darlin 




                  #BERGERAK MAJU 

Kamis, 01 Oktober 2020

NU Anti PKI

𝐓𝐫𝐚𝐠𝐞𝐝𝐢 𝐁𝐞𝐫𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐧𝐭𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐧𝐬𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐬 𝐏𝐊𝐈 𝐝𝐢 𝐉𝐚𝐰𝐚 𝐓𝐢𝐦𝐮𝐫

 Aksi sepihak yang dilakukan PKI (Partai Komunis Indonesia) berpuncak pada pembunuhan atas Pelda Sudjono di Bandar Betsy. Dengan menggunakan cangkul, linggis, pentungan, dan kampak sekitar 200 orang BTI membantai perwira itu. Pembantaian terhadap anggota militer itu mendapat reaksi keras dari Letjen A Yani. Tokoh-tokoh PKI yang mendalangi kemudian diproses secara hukum. Namun hal itu makin menambah keberanian PKI dalam melakukan aksi sepihak.

PKI yang sudah merasa kuat, kemudian melakukan intervensi ke bidang politik dengan merekayasa suatu "kebulatan tekad" dari organisasise-aspirasi mereka. Tanggal 6 Januari 1965, organisasi se-aspirasi PKI seperti SB/SS Pegawai Negeri, Lekra, Gerwani, Wanita Indonesia, Pemuda Indonesia, Germindo, Pemuda Demokrat, Pemuda Rakyat, BTI dan sebagainya mengadakan pertemuan umum di Semarang guna menggalang "kebulatan tekad" untuk menuntut pembubaran Badan Pendukung Soekarno (BPS) dan mendukung sikap Indonesia keluar dari PBB (Pusjarah ABRI, 1995,IV-A:107-108).

Keberanian PKI dalam melakukan aksi sepihak, ditunjukkan dalam aksi yang lebih berani yakni menduduki kantor kecamatan Kepung, Kediri. Camat Samadikun dan Mantri Polisi Musin, melarikan diri dan meminta perlindungan Ketua Ansor Kepung yaitu Abdul Wahid. Untuk sementara, kantor kecamatan dipindah ke rumah Abdul Wahid. Dan sehari kemudian, sekitar 1000 orang Banser melakukan serangan ke kantor kecamatan untuk merebutnya dari kekuasaan PKI. Hanya dengan bantuan Gerwani, ratusan PKI yang menguasai kantor itu bisa lolos dari sergapan Banser.

PKI juga telah mulai berani membunuh tokoh PNI. Ceritanya, di desa Senowo, Kenocong, Kediri, tokoh PNI bernama Paisun diculik PKI desa Botorejo dan Biro. Keluarganya lapor kepada Ansor. Waktu dicari, mayat Paisun ditemukan di WC dengan dubur ditusuk bambu tembus ke dada. Banser dibantu warga PNI menyerang para penculik. Tokoh-tokoh PKI dari Botorejo dan Biro dibantai. Malah dalang PKI bernama Djamadi, dibantai sekalian karena menjadi penunjuk jalan PKI. Juni 1965, Naim seorang pendekar PKI desa Pagedangan, Turen, malang menantang Banser sambil membanting Al-Qur'an. Naim dibunuh Samad. Mayatnya dibenamkan di sungai.

𝗞𝗨𝗗𝗘𝗧𝗔 𝟭 𝗢𝗞𝗧𝗢𝗕𝗘𝗥

 Tanggal 1 Oktober 1965 mulai pukul 03.30 sampai 05.00, gerakan makar PKI yang dipimpin oleh Letkol Untung menculik para Jenderal AD yang difitnah sebagai anggota Dewan Jenderal. Letjen Ahmad Yani, Brigjen DI Panjaitan, Mayjen Soetoyo, Mayjen Soeprapto, Brigjen S. Parman, dan Mayjen Haryono MT mereka culik dan bunuh (Puspen AD, 1965: 9-10).

Sekalipun aksi itu terjadi 1 Oktober 1965, PKI menamakan aksinya itu dengan nama "Gerakan 30 September". Tanggal 1 Oktober itu juga, Letkol Untung menyatakan bahwa kekuasaan berada di tangan Dewan Revolusi. Untung juga menyatakan kabinet demisioner. Pangkat para jenderal diturunkan sampai setingkat letnan kolonel, dan prajurit yang mendukung Dewan Revolusi dinaikkan pangkat satu sampai dua tingkat.

Aksi sepihak Letkol Untung yang menculik para jenderal dan membentuk Dewan Revolusi serta mendemisioner kabinet, jelas merupakan upaya kudeta. Sebab dalam Dewan Revolusi itu tidak terdapat nama Presiden Soekarno. Kabinet yang didemisioner pun adalah kabinet Soekarno dan jenderal-jenderal yang diculik pun adalah jenderal-jenderal yang setia pada Soekarno. Bahkan Jenderal A.H. Nasution, adalah jenderal yang pernah ditugasi Soekarno untuk menumpas PKI dalam pemberontakan di Madiun 1948.

Menghadapi aksi sepihak Letkol Untung, tanggal 1 Oktober 1965 itu juga, PBNU mengeluarkan pernyataan sikap untuk mengutuk gerakan tersebut. Pada 2 Oktober 1965, pimpinan muda NU, Subchan Z.E., membentuk Komando Aksi Pengganyangan Kontra Revolusi Gerakan 30 September disingkat KAP GESTAPU yang mengutuk dan mengganyang aksi kudeta 1 oktober 1965 itu.

Tanggal 2 Oktober itu pula Mayjen Sutjipto, Ketua Gabungan V KOTI, mengundang wakil-wakil ormas dan orpol yang setia pada Pancasila ke Mabes KOTI di Jln. Merdeka Barat. Rapat kemudian memutuskan untuk secara bulat berdiri di belakang Jenderal Soeharto dan Angkatan Darat (O.G. Roeder, 1987: 48-49). Sementara di Kediri, tanggal 2 Oktober 1965 sudah tersebar pamflet-pamflet yang menyatakan bahwa dalang di balik peristiwa 1 Oktober 1965 adalah PKI.

𝗕𝗘𝗡𝗧𝗥𝗢𝗞 𝗕𝗔𝗡𝗦𝗘𝗥 𝗩𝗦 𝗣𝗞𝗜

 10 Oktober 1965, sekalipun PKI menyatakan bahwa peristiwa 1 Oktober yang dinamai 'Gerakan 30 September' itu adalah persoalan intern AD dan PKI tidak tahu-menahu, anggota Banser di kabupaten Malang mulai menurunkan papan nama PKI beserta ormas-ormasnya. Hari itu juga, tokoh-tokoh PKI di daerah Turen mulai diserang Banser dan dibunuh. Di antara tokoh PKI yang terbunuh saat itu adalah Suwoto, Bowo, dan Kasiadi. Palis, kawan akrab Bowo, karena takut dibunuh Banser malah bunuh diri di kuburan desa Pagedangan.

11 Oktober 1965, Banser beserta santri dari berbagai pesantren di Tulungagung menyerang PKI di kawasan Pabrik Gula Mojopanggung. Sekitar 3 ribu orang PKI yang sudah bersiaga dengan senjata panah, kelewang, tombak, pedang, clurit, air keras, dan lubang-lubang di dalam rumah, berhasil dilumpuhkan. Tanpa melakukan perlawanan berarti, pasukan PKI itu ditangkapi Banser dan disembelih. Para anggota Banser dan santri yang usianya sekitar 13 - 16 tahun itu, berhasil melumpuhkan para jagoan PKI.

Pada 12 Oktober 1965, sekitar 3 ribu orang anggota Banser mengadakan apel di alun-alun Kediri. Setelah apel usai, mereka bergerak menurunkan papan nama PKI beserta ormas-ormasnya di sepanjang jalan yang mereka lewati. Di markas PKI di desa Burengan, telah siaga sekitar 5 ribu orang PKI dengan bermacam- macam senjata. Iring-iringan Banser yang dipimpin Bintoro, Ubaid dan Nur Rohim itu kemudian dihadang oleh PKI. Terjadi bentrokan berdarah dalam bentuk tawuran massal. Sekitar 100 orang PKI di sekitar markas itu tewas. Sementara, di pihak Banser tidak satupun jatuh korban. Dalam peristiwa itu, Banser mendapat pujian dari Letkol Soemarsono, komandan Brigif 6 Kediri karena kemenangan mutlak Banser dalam tawuran massal itu.

Pada 13 Oktober 1965, sekitar 10 ribu orang PKI di kecamatan Kepung, Kediri, melakukan unjuk kekuatan dalam upacara pemakaman mayat Sikat tokoh PKI setempat yang tewas dalam peristiwa di Burengan. Mereka menyatakan akan membalas kematian para pimpinan mereka. Dan sore hari, dua orang santri dari pondok Kencong yang pulang ke desanya di Dermo, Plosoklaten, dicegat di tengah jalan. Seorang dibunuh. Tubuh dicincang. Seorang dikubur hidup-hidup.

Kematian dua orang santri yang masih remaja itu, membuat Banser marah. Tapi mereka belum berani menyerbu ke desa Dermo, karena kedudukan PKI di situ sangat kuat. Akhirnya, Banser setempat meminta bantuan Banser dari pondok Tebuireng, Jombang. Dengan kekuatan lima truk, Banser Tebuireng masuk ke desa Dermo. Truk mereka diberi tulisan BTI singkatan dari Banser Tebu Ireng. Rupanya, PKI menduga bahwa BTI itu adalah Barisan Tani Indonesia yang merupakan ormas mereka. Walhasil, bagaikan siasat "kuda Troya", pertahanan PKI di desa Dermo dihancurkan dari dalam.

Pertarungan antara Banser dengan PKI yang berakibat fatal bagi Banser adalah di Banyuwangi. Ceritanya, Banser dari Muncar yang umumnya dari suku Madura dikenal amat bersemangat mengganyang PKI. Itu sebabnya, pada 17 Oktober 1965, di bawah pimpinan Mursyid, dengan kekuatan tiga truk mereka menyerang kubu PKI di Karangasem. Di Karangasem, terjadi bentrok berdarah setelah Banser tertipu dengan makanan beracun. Dalam bentrokan itu 93 orang Banser gugur. Sisanya melarikan diri ke arah Jajag dan ke arah Cluring. Ternyata, Banser yang lari ke Cluring dihadang PKI di desa itu. Sekitar 62 orang Banser dibantai dan dimakamkan di tiga lubang dekat kuburan desa.

Pada 27 Oktober 1965, pemerintah mengeluarkan seruan agar masing-masing ormas tidak saling membunuh dan melakukan aksi kekerasan. Siapa saja yang melakukan penyerangan sepihak, akan diadili sebagai penjahat. Seruan itu dimanfaatkan oleh PKI. Mereka melaporkan anggota Banser yang telah membunuh keluarga mereka. Dan jadilah hari-hari sesudah 27 Oktober itu penangkapan dan pemburuan aparat keamanan terhadap Banser.

𝗣𝗘𝗡𝗨𝗠𝗣𝗔𝗦𝗔𝗡 𝗣𝗞𝗜

 Dalam bulan November-Desember, setelah sejumlah pimpinan PKI seperti Brigjen Supardjo, Letkol Untung, Nyono, Nyoto, dan Aidit diberitakan tertangkap, makin terkuaklah bahwa perancang kudeta 1 Oktober 1965 adalah PKI. Saat-saat itulah pihak ABRI khususnya AD mulai melakukan pembersihan dan penumpasan terhadap PKI beserta ormas-ormasnya. Dan tangan kanan yang digunakan oleh pihak militer itu adalah "anak didik" mereka sendiri dalam hal ini adalah Banser yang memiliki jumlah anggota puluhan ribu orang.

Dalam suatu aksi penangkapan dan penumpasan PKI di Kediri, misalnya, pihak AD hanya menurunkan 21 personil. Sedang Banser yang dilibatkan mencapai jumlah 20 ribu orang lebih. Dengan jumlah yang besar itu, diadakan operasi yang disebut "Pagar Betis" yakni wilayah kecamatan Kepung dikepung oleh Banser dalam jarak satu meter tiap orang. Dengan cara pagar betis itulah, PKI tidak dapat lolos. Sekitar 6000 orang PKI tertangkap ("Banser Berjihad Menumpas PKI" 1996).

Penangkapan besar-besaran juga terjadi di Banyuwangi, Blitar, Malang, Tulungagung, Lumajang dan kesemuanya melibatkan Banser. Mengenai keterlibatan Banser dalam menumpas PKI, itu Komandan Kodim Kediri Mayor Chambali (alm) menyatakan bahwa hal itu merupakan strategi ABRI yang ampuh. Sebab di tubuh Banser tidak tersusupi unsur PKI. Sementara jika dalam penumpasan itu hanya ABRI yang dilibatkan, maka pihak ABRI sendiri belum bisa menentukan siapa lawan dan siapa kawan karena banyaknya anggota ABRI yang dibina PKI.

𝗢𝗣𝗘𝗥𝗔𝗦𝗜 𝗧𝗥𝗜𝗦𝗨𝗟𝗔

  Tahun 1968, ketika PKI sudah dibubarkan dan pengikutnya ditumpas, terjadi aksi-aksi kerusuhan di Blitar Selatan. Aksi-aksi kerusuhan yang berupa perampokan, penganiayaan, penculikan, dan pembunuhan itu selalu mengambil korban warga NU dan PNI. Sejumlah korban yang terbunuh, misalnya, Kiai Maksum dari Plosorejo, Kademangan. Sesudah itu Imam Masjid Dawuhan. Tokoh PNI yang terbunuh adalah Manun dari desa Dawuhan, kemudian Susanto Kepala Sekolah Panggungasri, dan Sastro kepala Jawatan Penerangan Binangun. Puncaknya, 2 orang anggota Banser yang sedang jaga keamanan di gardu di bunuh.

Para pimpinan Ansor Blitar melaporkan kecurigaan mereka kepada Komandan Kodim akan bangkitnya kembali kekuatan PKI di Blitar. Namun laporan itu tak digubris. Akhirnya, mereka menghubungi seorang aktivis Ansor yang menjadi Danrem Madiun yakni Kolonel Kholil Thohir. Oleh Kholil Thohir disiapkan 3 batalyon yaitu 521, 511, dan 527 untuk operasi yang diberi nama sandi "Operasi Blitar Selatan". Namun operasi berkekuatan 3 batalyon itu tidak mampu mengatasi gerakan gerilya PKI.

Operasi kemudian diambil alih oleh Kodam VIII/ Brawijaya yang menurunkan 5 batalyon yaitu 521, 511, 527, 513, dan 531 dengan Perintah Operasi No.01/2/1968. Namun operasi dari Kodam inipun kurang efektif. Akhirnya, setelah dievaluasi diadakan operasi besar-besaran dengan melibatkan semua unsur yakni kelima batalyon ditambah unsur-unsur lain termasuk 10 ribu orang hansip dan warga masyarakat Blitar Selatan. Surat perintah operasi itu bernomor 02/5/1968. Dan penting dicatat bahwa 10 ribu orang Hansip itu adalah anggota Banser yang diberi pakaian Hansip.

Dalam operasi terpadu yang diberi nama sandi "Operasi Trisula" itu, sejumlah tokoh PKI berhasil ditewaskan. Di antara mereka itu adalah Ir Surachman dan Oloan Hutapea. Sedang mereka yang tertangkap di antaranya adalah Ruslan Wijayasastra, Tjugito, Rewang, Kapten Kasmidjan, Kapten Sutjiptohadi, Mayor Pratomo, dan beratus-ratus anggota PKI yang lain. Dan salah satu strategi operasi yang paling efektif dalam Operasi Trisula itu adalah "Pagar Betis" yang melibatkan 10.000 orang Banser ditambah warga masyarakat yang kebanyakan juga anggota Banser yang tidak kebagian seragam. Satu ironi mungkin terjadi dalam Operasi Trisula itu, yakni selama operasi itu berlangsung telah ditangkap sejumlah 182 orang anggota Kodam VIII/Brawijaya di antaranya berpangkat perwira yang ikut dalam operasi tersebut (Pusjarah ABRI, 1995, IV-B:101-108).

Berdasar uraian singkat ini, dapat disimpulkan bahwa kelahiran Banser tidak terlepas dari peranan ABRI terutama AD dan Brimob yang ikut membidaninya. Itu sebabnya, keberadaan Banser sebagai paramiliter yang digunakan untuk membantu proses penumpasan PKI oleh ABRI memiliki nilai historis yang kuat, di mana semangat antikomunisme yang terkristalisasi dalam doktrin Banser itu dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu oleh pihak ABRI jika negara dalam keadaan terancam.

Sumber : 𝘈𝘨𝘶𝘴 𝘚𝘶𝘯𝘺𝘰𝘵𝘰 (𝘈𝘳𝘵𝘪𝘬𝘦𝘭 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘑𝘢𝘸𝘢 𝘗𝘰𝘴𝘵 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 3 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 2 𝘚𝘦𝘱𝘵𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳 1996)