Sabtu, 07 Juni 2014

PESAN RASULULLAH S.A.W Kepada KhaLifah UMAR BIN KHATTAB Mencari SESEORANG Pendamping Hidup Dunia dan Akhirat.

PESAN RASULULLAH S.A.W Kepada KhaLifah UMAR BIN KHATTAB Mencari SESEORANG Pendamping Hidup Dunia dan Akhirat.

13 Mei 2012 pukul 4:52
Assallamualaikumm .... kawan-kawanku semua. carilah sebaik-baik pendamping hidup kalian agar diri kalian selamat Di dunia dan akhirat. ini'lah Pesan Rasulullah S.A.W Kepada sayidina Umar Bin Khattab. ''' Mencari sesosok Pendamping Hidup Bat Kalian.

Suatu malam, Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA keliling keluar masuk lorong kampung mengontrol keadaan rakyatnya, suatu pekerjaan yang rutin dilakukan beliau dalam kapasitas sebagai kepala negara. Tiba-tiba beliau mendengar sebuah percakapan menarik dari rumah seorang wanita penjual susu:

“Ayo, bangunlah! Campurkan susu itu dengan air!”
“Apakah ibu belum mendengar larangan dari Amirul Mukminin”
“Apa larangannya, Nak?”

“Beliau melarang umat Islam menjual susu yang dicampur air”

“Ah, ayo bangun. Cepatlah kau campur susu ini dengan air. Janganlah engkau takut pada Umar, mana ada dia di sini!”

“Memang Umar tidak melihat kita, Bu. Tapi Tuhannya Umar melihat kita. Maafkan ibu, saya tidak dapat memenuhi permintaanmu. Saya tidak ingin jadi orang munafik, mematuhi perintahnya di depan umum, tapi melanggar di belakangnya”.


Dialog ibu dan anak ini sungguh sangat menyentuh Umar. Khalifah yang terkenal keras itu pun luluh dan terharu hatinya. Beliau sangat kagum dengan ketakwaan gadis miskin anak penjual susu itu.

Paginya beliau memerintahkan salah seorang putranya (Ashim) untuk meminang gadis miskin tersebut, “Pergilah kau ke sebuah tempat, terletak di daerah itu. Di sana ada seorang gadis penjual susu, kalau ia masih sendiri, pinanglah dia. Mudah-mudahan Alloh akan mengaruniakanmu dengan seorang anak yang shalih yang penuh berkah”.

Firasat Umar benar. Ashim menikahi gadis mulia itu, dan dikaruniai putri bernama Ummu Ashim. Wanita ini lalu dinikahi oleh Khalifah Abdul Aziz bin Marwan, dan mereka mendapatkan seorang anak laki-laki yang kemudian juga menjadi seorang khalifah yang terkenal zuhud, adil dan bijaksana, yaitu: Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Radhiyallohu Anhu.

Dalam memilih calon pendamping, seringkali kita hanya melihat dari luarnya saja. Yang sering dicari oleh orang-orang pada saat ini hanyalah kekayaan/materi, ketampanan, kecantikan, dan hal-hal lain yang bersifat duniawi. Padahal semua hal yang bersifat duniawi akan musnah sewaktu-waktu.

Boleh saja kita mencari calon pendamping hidup yang tampan, cantik, kaya, gagah. Namun yang paling utama dari semua itu, carilah calon pendamping yang memiliki iman yang kuat,

taat pada perintah Allah. Hanya dengan pendamping hidup yang bertakwa, kita akan mampu menemukan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan penuh rahmat, Insya Allah.

Nabi Muhammad SAW sudah memberikan sebuah peringatan: “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin kecantikannya itu bisa mencelakakan.

Dan jangan kamu kawini wanita karena hartanya, mungkin hartanya itu bisa menyombongkannya. Akan tetapi kawinilah mereka karena Agamanya, sesungguhnya seorang hamba sahaya yang hitam warna kulitnya tetapi beragama, itu jauh lebih utama se'isi dunia ini.
  (HR. Imam  Ibnu Majah, Al-Bazar, dan IMAM Al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar).
Ada sepuluh nasihat nabi bagi putrinya, FATIMAH AZ-ZAHRAH . bagi kaum wanita layak memaknainya hingga menghayati nasihat ini :

Nasihat Pertama:
“ Ya Fatimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak – anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan, dan meningkatkan derajad wanita itu.
Nasihat kedua:
“ Ya Fatimah, Kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak anaknya, niscanya Allah menjadikan dirinya dengan nereka tujuh buah tabir pemisah.
Nasihat Ketiga:
"Ya Fatimah, tidaklah seseorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirkanya dan mencuci pakiannya, melainkan Allah akan menetapakan pahala baginya seperi pahala memberi makan seribu orang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang telanjang.”
Nasihat keempat:
“ Ya Fatimah, Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahanya dari minum telaga kausar pada hari kiamat nanti,
 Nasihat Kelima:
" Ya Fatimah, yang lebih utama dari seluruh keutaman diatas adalah keridoan suami terhadap istri, Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakan mu. Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.” 
 Nasihat Keenam:
" Ya Fatimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan, ketika wanita terasa sakit akan melahirkan, allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala pejuang di jalan Allah. Jika dia sudah melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya, Bila dia meninggal ketika melahirkan , maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman surge. Dan Allah memberi pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umroh, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat. 
Nasihat ketujuh:
 “ ya Fatimah, tiadalah wanita yang melayani suaminya sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut padatubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umroh. “
Nasihat Kedelapan:
“ Ya Fatimah , tiadalah wanita tersenyum di hadapan suaminya, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
Nasihat Kesembilan:
“ Ya Fatimah, tidalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati , melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa –dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.
 Nasihat Kesepuluh:
“ Ya Fatimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suaminya dan menyisirkannyam meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah member minum yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai sungai sorga. Allah mempermudah sakaratul mautnya, serta kuburnyan menjadi bagian taman surge. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.
Sebaik - baik hiasan dunia adalah Wanita solehah. HR. Imam Muslim.
Kecintaan Fatimah AZ-ZAHRA kepada ALLAH  Ta'ala disebut oleh Rasulullah sebagai buah dari keimanannya yang tulus. Beliau bersabda, “Keimanan kepada Allah telah merasuk ke kalbu Fatimah sedemikian dalam, sehingga membuatnya tenggelam dalam ibadah dan melupakan segalanya.”
Manusia yang mengenal ALLAH Tuhannya akan menghiasi perilaku dan tutur katanya dengan akhlak yang terpuji. Asma’, salah seorang wanita yang dekat dengan Sayyidah Fatimah AS mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorangpun wanita yang lebih santun dari Fatimah. Fatimah belajar kesantunan dari Dzat yang Mahabenar. Hanya orang yang terdidik dengan tuntunan Ilahi-lah yang bisa memiliki perilaku dan kesantunan yang suci. Ketika Allah swt melalui firman-Nya memerintahkan umat untuk tidak memanggil Rasul dengan namanya, Fatimah lantas memanggil ayahnya dengan sebutan Rasulullah. Kepadanya Nabi bersabda, “Fatimah, ayat suci ini tidak mencakup dirimu.” Dalam kehidupan rumah tangganya, putri Nabi ini selalu menjaga etika dan akhlak. Kehidupan Ali dan Fatimah yang saling menjaga kesantunan ini layak menjadi teladan bagi semua.
Kasih sayang dan kelemah-lembutan Fatimah AS diakui oleh semua orang yang hidup sezaman dengannya. Dalam sejarah disebutkan bahwa kaum fakir miskin dan mereka yang memiliki hajat, akan datang ke rumah Fatimah ketika semua jalan yang bisa diharapkan membantu mengatasi persoalan mereka telah tertutup. Fatimah tidak pernah menolak permintaan mereka, padahal kehidupannya sendiri serba berkekurangan.Kekayaan yg Hakiki bukanlah dari HARTA , KEDUDUKAN Dan Jabatan akan tetapi Kekayaan yg sejati dan Hakiki adalah Kekayaan hati. Iman dan Ahlak'nya. Smoga Kita semua bisa mengambil sebuah pelajaran yg berharga di balik Pesan2 yg berharga ini. Wassallamualaikumm ...                             Sallam ...         AL-FAQIR MUHAMMAD SUBHAN NABIL. Pesan saya Pribadi kepada sesosok wanita sebaik - baik hiasan Dunia. "Wanita Solehah umpama sayap kiri perjuangan seorang lelaki..ketika sayap kanan perjuangan itu rapuh,kadangkala ia menjadi kuku dan paruh agar sayap kanan itu ampuh menerjah awan setingi-tingginya ..."

Sebaik - baik hiasan dunia adalah Wanita solehah. HR. Imam Muslim.

Kecintaan Fatimah AZ-ZAHRA kepada ALLAH  Ta'ala disebut oleh Rasulullah sebagai buah dari keimanannya yang tulus. Beliau bersabda, “Keimanan kepada Allah telah merasuk ke kalbu Fatimah sedemikian dalam, sehingga membuatnya tenggelam dalam ibadah dan melupakan segalanya.”

 
Manusia yang mengenal ALLAH Tuhannya akan menghiasi perilaku dan tutur katanya dengan akhlak yang terpuji. Asma’, salah seorang wanita yang dekat dengan Sayyidah Fatimah AS mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorangpun wanita yang lebih santun dari Fatimah. Fatimah belajar kesantunan dari Dzat yang Mahabenar. Hanya orang yang terdidik dengan tuntunan Ilahi-lah yang bisa memiliki perilaku dan kesantunan yang suci. Ketika Allah swt melalui firman-Nya memerintahkan umat untuk tidak memanggil Rasul dengan namanya, Fatimah lantas memanggil ayahnya dengan sebutan Rasulullah. Kepadanya Nabi bersabda, “Fatimah, ayat suci ini tidak mencakup dirimu.” Dalam kehidupan rumah tangganya, putri Nabi ini selalu menjaga etika dan akhlak. Kehidupan Ali dan Fatimah yang saling menjaga kesantunan ini layak menjadi teladan bagi semua.

 
Kasih sayang dan kelemah-lembutan Fatimah AS diakui oleh semua orang yang hidup sezaman dengannya. Dalam sejarah disebutkan bahwa kaum fakir miskin dan mereka yang memiliki hajat, akan datang ke rumah Fatimah ketika semua jalan yang bisa diharapkan membantu mengatasi persoalan mereka telah tertutup. Fatimah tidak pernah menolak permintaan mereka, padahal kehidupannya sendiri serba berkekurangan.




Kekayaan yg Hakiki bukanlah dari HARTA , KEDUDUKAN Dan Jabatan akan tetapi Kekayaan yg sejati dan Hakiki adalah Kekayaan hati. Iman dan Ahlak'nya. Smoga Kita semua bisa mengambil sebuah pelajaran yg berharga di balik Pesan2 yg berharga ini.
Sebaik - baik hiasan dunia adalah Wanita solehah. HR. Imam Muslim. Kecintaan Fatimah AZ-ZAHRA kepada ALLAH Ta'ala disebut oleh Rasulullah sebagai buah dari keimanannya yang tulus. Beliau bersabda, “Keimanan kepada Allah telah merasuk ke kalbu Fatimah sedemikian dalam, sehingga membuatnya tenggelam dalam ibadah dan melupakan segalanya.” Manusia yang mengenal ALLAH Tuhannya akan menghiasi perilaku dan tutur katanya dengan akhlak yang terpuji. Asma’, salah seorang wanita yang dekat dengan Sayyidah Fatimah AS mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorangpun wanita yang lebih santun dari Fatimah. Fatimah belajar kesantunan dari Dzat yang Mahabenar. Hanya orang yang terdidik dengan tuntunan Ilahi-lah yang bisa memiliki perilaku dan kesantunan yang suci. Ketika Allah swt melalui firman-Nya memerintahkan umat untuk tidak memanggil Rasul dengan namanya, Fatimah lantas memanggil ayahnya dengan sebutan Rasulullah. Kepadanya Nabi bersabda, “Fatimah, ayat suci ini tidak mencakup dirimu.” Dalam kehidupan rumah tangganya, putri Nabi ini selalu menjaga etika dan akhlak. Kehidupan Ali dan Fatimah yang saling menjaga kesantunan ini layak menjadi teladan bagi semua. Kasih sayang dan kelemah-lembutan Fatimah AS diakui oleh semua orang yang hidup sezaman dengannya. Dalam sejarah disebutkan bahwa kaum fakir miskin dan mereka yang memiliki hajat, akan datang ke rumah Fatimah ketika semua jalan yang bisa diharapkan membantu mengatasi persoalan mereka telah tertutup. Fatimah tidak pernah menolak permintaan mereka, padahal kehidupannya sendiri serba berkekurangan. Kekayaan yg Hakiki bukanlah dari HARTA , KEDUDUKAN Dan Jabatan akan tetapi Kekayaan yg sejati dan Hakiki adalah Kekayaan hati. Iman dan Ahlak'nya. Smoga Kita semua bisa mengambil sebuah pelajaran yg berharga di balik Pesan2 yg berharga ini.
Berikut ini adalah sekelumit dari khotbah Sayyidah Fatimah Zahra AS di masjid Nabi. “Rasulullah diutus saat seluruh bangsa terpecah-pecah. Mereka menyembah berhala. Meski mengenal Tuhan, mereka mengingkarinya. Dengan perantara Muhammad, Allah menyingkap tabir syirik dan kekafiran. Dia membersihkan kotoran dari hati, dan Dia berikan cahaya di mata. Muhammad dengan cahaya petunjuk bangkit di tengah umat untuk menyelamatkan mereka dari kesesatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan ke cahaya benderang. Dia menggiring umat ke arah agama yang kuat dan mengajak mereka kepada kebenaran.
Berikut ini adalah sekelumit dari khotbah Sayyidah Fatimah Zahra AS di masjid Nabi. “Rasulullah diutus saat seluruh bangsa terpecah-pecah. Mereka menyembah berhala. Meski mengenal Tuhan, mereka mengingkarinya. Dengan perantara Muhammad, Allah menyingkap tabir syirik dan kekafiran. Dia membersihkan kotoran dari hati, dan Dia berikan cahaya di mata. Muhammad dengan cahaya petunjuk bangkit di tengah umat untuk menyelamatkan mereka dari kesesatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan ke cahaya benderang. Dia menggiring umat ke arah agama yang kuat dan mengajak mereka kepada kebenaran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar