Jumat, 01 November 2013

Pencuri Pipa pertamina Asset Field Adera , ditembak

Pipa Pertamina Dipotong, Kaki Sumantri Ditembak

Tiga tersangka saat digirng ke Polsek Talang Ubi
Tiga tersangka saat digirng ke Polsek Talang Ubi
PALI | KS-Sebagai daerah yang kaya akan hasil minyak, secara otomatis Kabupaten PALI memiliki jalur pipa minyak milik perusahaan pengeboran. Banyaknya pipa dan wilayah sebaran yang luas ternyata menjadi lahan empuk bagi pencui spesialis pipa.
Seperti yang dilakukan oleh  Usman (33), warga Desa Purun, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Usman harus berurusan dengan aparat kepolisian dari Polsek Talang Ubi, pimpinan langsung AKP Zai’an ZL.
Hal ini terungkap setelah kepolisian  berhasil menggulung jaringan pencuri pipa besi aktif. Tidak tanggung-tanggung, pipa yang dicuri sepanjang tiga kilometer. Pipa itu milik PT Pertamina EP Field Adera.
Tersangka Usman  diringkus petugas, Rabu (31/10) sekitar pukul 10.00 WIB setelah sebelumnya petugas berhasil menangkap dua pelaku lainya, yakni Helmi alias Kemi (43) dan Idrus (55), warga Desa Saka Tiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Awalnya petugas mendapat informasi kedua pelaku mengendarai mobil dari Desa Purun Kecamatan Penukal menuju Desa Teluk Lubuk. Petugas yang mendapat informasi pun langsung melakukan pengejaran, dan berhasil ditangkap di di Jalan Teluk Lubuk – Tanah Abang, daerah Desa Bulang Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim.
Setelah dilakukan pengeledahan, ternyata didalam mobil Izuzu Fanter Touring, warna silver, bernopol BG 2382 LK, yang telah dimodifikasi milik tersangka Kemi, petugas berhasil menemukan 50 batang pipa besi berukuran empat inci, yang telah dipotong sepanjang dua meter.
Tak cuma itu, petugas pun berhasil mengamankan barang bukti lainnya, berupa sebilah pisau pingang, uang Rp14 juta, dan empat buah jimat. Dengan gerak cepat, pelangsung melakukan pengembangan terhadap ketiga tersangka. Hasilnya, petugas memperoleh informasi ada  tersangka lainnya yaitu Sumantri.
Tersangka Usman dan Kemi pun dibawa petugas, untuk menunjuk keberadaan tersangka Sumantri (37). Sekitar pukul 14.30 WIB, petugas berhasil menangkap Sumantri saat dirumahnya di Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI.
Malangnya, saat menuju perjalanan menuju Polsek Talang Ubi, ketiga tersangka ini mencoba berontak dan hendak melarikan diri. Tak ingin tersangka kabur, terpaksa ketiganya harus dihadiahi timah panas petugas, dengan tersangka Sumantri bersarang lima peluru di mata kaki kiri dan kanannya, tersangka Usman bersarang dua butir peluru di betis kanan, dan tersangka Kemi diterjang satu peluru dibetis kanannya.
Lius Oya, Kepala Security Pertamina EP Field Adera mengakui pipa yang telah dicuri tersebut adalah milik Pertamina. Pipa ini merupakan pipa yang mengangkut minyak dari sumur 64 menuju ke stasiun Dewa, Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI. ” Pipanya memang melintasi Desa Purun, dan sudah sering dicuri pak” kata Lius.
“Pipa itu aktif dan selalu kita fungsikan. Namun, saat dicuri pipa tersebut sedang tidak aktif, jadi kemungkinan besar pelaku ini memahami kapan tidak berfungsinya pipa ini, dan ada indikasi kalau orang dalam juga ikut terlibat. Menggingat, untuk memasuki areal pipa ini tidak boleh sembarang orang,” jelas dia.
Kapolsek Talang Ubi, AKP Zai’an ZL didampingi Wakapolsek Iptu Arsyad AR menjelaskan, bahwa pihaknya terlebih dahulu mendapatkan laporan adanya aksi pencurian pipa perusahaan. Sehingga dirinya, langsung menugaskan jajaranya untuk melakukan penghadangan.
“Komplotan ini memang sudah memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksinya. Dan sempat mencoba berontak dan hendak kabur, sehingga kita lakukan tindakan tegas. Kita terus lakukan pengembangan, terhadap pelaku lainnya, berinisial Rs, yang telah kita ketahui keberadaanya, dan dalam pengejaran kita,” jelas Aan sapaan akrabnya.
Tersangka Kemi mengaku, bahwa dirinya hanya sebagai penadah pipa tersebut, untuk dijual kembali di wilayah Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir. “Aku cuma sebagai penadah bae pak. Gawe cak ini, baru enam kali ini pak, dan untungnyo cuma Rp20 ribu perbatang. Duitnyo dewek aku gunoke untuk biaya hidup dan bayar keridit mobil,” aku bapak tiga anak ini.
Kemi mengakui, pipa tersebut dijualnya kepada pandai besi yang memang banyak didaerah itu. Sedangkan, tersangka Usman menjelaskan, bahwa dirinya bertugas sebagai pemotong pipa tersebut. “Baru sekali aku pak, memang aku yang lakukan pemotongan pipa itu, menggunakan gergaji besi, samo Suman dan Rs (Dpo),” usman coba berkelit. Barang Bukti pipa milik pertamina dan mobil panther yang digunakan untuk mengangkutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar