Tanya:
Begitu luas dunia/galaksi yang diciptakan
Allah. Ada berapa macam kehidupan yang sebenarnya sedang berlangsung
saat ini di waktu yang sama? Ada teori sains yang menyebutkan, ada
kehidupan besar di bawah tanah yang kita pijak saat ini. Lalu
“bukti-bukti” (saya kasih tanda kutip karena saya belum pernah
melihatnya sendiri) alien/manusia luar angkasa yang mampir di planet
Bumi.
Doni Mario
Jawab:
Kalau
Anda bertanya tentang keberadaan makhluk hidup yang gaib, tentu saja
makhluk hidup pasti ada di luar Bumi. Mereka adalah malaikat, jin,
setan, bahkan ada orang-orang yang hidup di sisi Allah seperti nabi Isa
dan para syuhada.
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang
yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi
Tuhannya dengan mendapat rezeki. (QS. Ali Imran: 169)
Tapi
kalau kalau pertanyaannya, adakah di luar Bumi ini makhluk hidup yang
secara biologis seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang kita kenal,
maka jawabannya belum jelas sampai hari ini.
Yang pasti sampai
hari ini masih belum ada bukti, semua masih berupa teori. Para ahli
masih berdebat tentang teori kehidupan secara biologis.
Bumi planet pilihan Allah buat Adam (manusia)
Bumi
rasanya memang tempat yang paling tepat buat makhluk hidup seperti kita
manusia ini, dan juga buat hewan dan tumbuhan. Dalam Quran, Allah SWT
telah memilih planet ini sebagai tempat kehidupan nabi Adam dan umat
manusia.
“Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi
musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan
kesenangan di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan. Di bumi itu
kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan
dibangkitkan.” (QS. Al-A'raf: 24)
Kata “mustaqar” bermakna
tempat kediaman. Sementara di alam semesta ini ada triliunan planet dan
jutaan (termasuk Bumi). Tetap saja sampai sekarang belum ditemukan
kehidupan dari angkasa luar. Kalau pun ada lebih merupakan asumsi yang
sulit dibuktikan secara nyata. Ternyata langit yang hitam kelam itu
memang senyap.
Ayat di atas dengan sempurnanya menjelaskan bahwa
sejak awal kehidupannya manusia memang diciptakan di planet ini, selama
hidup juga di sini, dan akhirnya mati serta kebangkitannya juga bakal
terjadi di Bumi.
Rasanya belum ada tanda-tanda atau isyarat
ilmiah tentang adanya kehidupan umat manusia di luar Bumi, setidaknya
sampai hari ini.
Kenapa Bumi yang Dipilih?
Untuk
bisa didiami oleh manusia dan makhluk hidup biologis lainnya, rupanya
ada sekian banyak persyaratan mendasar yang tidak dimiliki oleh planet
lain.
1. Punya daratan
Ada beberapa planet
besar dalam tata surya kita, seperti planet Jupiter, Saturnus dan
Uranus, tetapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan,
semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia karena tidak
ada tempat berpijak.
Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia ditempatkan oleh Allah SWT di daratan dan juga lautan.
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. (QS. Yunus: 22)
2. Suhu yang cocok
Bumi
punya sistem pemanasan dan pendinginan otomatis yang sangat canggih,
sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstrem, meski mengelilingi
matahari tanpa pernah berhenti.
Bandingkan dengan Pluto yang
sudah “dipecat” dari keluarga tata surya kita. Suhu Pluto terbilang yang
sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu “sesejuk”
ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet itu.
Atau
sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan
matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam timbal.
Tentu saja, tidak ada manusia atau hewan yang akan tahan tinggal di
planet ini. Alien yang sering kita tonton di film produksi Hollywood pun
mustahil bisa hidup.
Konon satu wajah dari planet ini selalu
menghadap matahari dan wajah lainnya selalu membelakanginya. Di bagian
yang tidak pernah disinari matahari, daratan Mercurius membeku. Dan yang
terus-menerus menghadap matahari, suhunya amat ekstrem.
3. Bumi punya air dan sistem penjernihannya
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dari air, sebagaimana firman-Nya berikut ini:
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu menjadi hidup. (QS. Al-Anbiya': 30)
Allah
SWT tidak hanya menurunkan air untuk menutupi 2/3 permukaan Bumi,
tetapi juga mempertahankan keseimbangan mekanisme yang ada di dalamnya.
Dalam hal penyediaan air bersih misalnya, Bumi diberi Allah SWT
mekanisme penyulingan air yang sangat mengagumkan. Tidak kurang dari 400
miliar ton air disirkulasi setiap tahun.
Air dari seluruh
daratan mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari seluruh
aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses
biokimiawi dari ekosistem laut untuk dibersihkan kembali.
Dalam
waktu yang bersamaan air samudra itu diuapkan oleh panas matahari
menjadi awan — yang kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang
membutuhkan air bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai
hujan. Maha suci Allah. Sungguh besar energi yang terlibat dalam proses
penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton air itu.
Dan
air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di Bumi, di
planet lain memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan
dan keadaannya masih menjadi perdebatan.
Menurut para ahli, air
sebenarnya tidak terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari
luar angkasa dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku seperti komet
yang menyerbu Bumi. Dan air kiriman itu sengaja dipertahankan menetap di
Bumi. Kalau kita hubungkan teori ini dengan salah satu firman Allah
SWT, mungkin ada benarnya.
Dan Kami turunkan air dari langit
menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan
sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS.
Al-Mu'minuun: 18)
4. Bumi punya atap pelindung
Angkasa
luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada
dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah
ancaman dari sinar matahari.
Di langit ternyata banyak
bertebaran benda angkasa, mulai dari yang kecil sampai yang sebesar
gunung. Setiap saat benda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik
gravitasinya. Sehingga planet itu dihujani benda-benda itu dan
menimbulkan ledakan dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnya hancur
berkeping-keping. Lihatlah wajah permukaan bulan kita yang bopeng akibat
“serbuan” komet.
Sinar matahari, apalagi badai matahari, akan
membuat semua makhluk hidup mati seketika. Di mana kita berada, kalau
dekat dengan matahari selalu ada resiko kematian.
Maka
diperlukan sebuah atap yang melindungi makhluk hidup dari serbuan
meteorit dan juga cahaya yang mematikan itu. Atmosfer kita ini ternyata
berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya maut matahari.
Maha benarlah Allah SWT ketika berfirman:
Dan
Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka
berpaling dari segala tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS.
Al-Anbiya': 32)
5. Cuma Bumi yang punya udara
Ciri
khas makhluk hidup adalah bernapas. Manusia dan hewan butuh oksigen dan
tumbuhan butuh karbondiksida. Di Bumi, keduanya tersedia dalam jumlah
yang seimbang.
Atmosfer kita mengandung oksigen dalam kadar yang
pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya
sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen,
yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah karbondioksida, dan sejumlah
kecil gas-gas lainnya.
Kadar oksigen ini, anehnya bertahan
sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika
kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernapasan. Sebaliknya, kalau
melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi berjalan tidak
terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam
bakal melonjak secara dramatis.
6. Bumi punya gunung dan lembah
Untuk
terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya
seperti gasing. Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni Bumi,
kecepatannya mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam.
Lebih cepat dari pesawat jet komersial.
Dan menurut para ahli,
perputaran permukaan Bumi itu telah menyebabkan timbulnya angin kencang
di atmosfernya. Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai? Karena
angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang
tinggi-rendah berbentuk gunung dan lembah.
Dalam waktu yang
bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di berbagai
wilayah bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23,5 derajat.
Dan
kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah
yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An Naml: 88)
7. Bumi punya pabrik makanan buat makhluk hidup
Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan
hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )
Planet Bumi secara
sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai kebutuhan
makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan
pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian,
dan beraneka ragam kebutuhan manusia. Dari sini kita memperoleh sumber
karbohidrat, protein dan lemak nabati.
Di sisi lain Allah
menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak. Mulai dari
berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudra,
binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang
beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.
Dan
anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk bereproduksi secara
berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan
ekosistem yang ada. Maka rusaklah mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula
sumber-sumber makanan kita.
Kesimpulan
Sementara
ini kalau kita renungkan, rasanya Bumi ini adalah tempat yang paling
layak untuk dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia, hewan
maupun tumbuhan.
Planet lain meski banyak memiliki kemiripan,
tapi tidak ada satu pun yang memenuhi kriteria layak untuk dihuni.
Demikian kesimpulan para ilmuwan dan rasanya Quran pun memang selalu
menyebutkan Bumi untuk tempat tinggal manusia.
Akan tetapi semua
itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau makhluk lain
yang bisa hidup di luar sana. Tetapi sampai hari ini temuan ilmiyah dan
isyarat yang ada di dalam Quran belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan
alien berupa manusia atau makhluk hidup cerdas lainnya.
Mungkin di masa mendatang akan ada temuan lain, entah bagaimana bentuknya, hanya Allah saja yang Maha Tahu.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
“Jangan takut jatuh karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan baru dan mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.” ( Buya Hamka ) " Salam Han9at Aka Center 9.1 "
“Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitik embun yan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar