PPP Duduki Kursi Pimpinan DPRD DKI
reporter : Agustian Anas | editor : Agustian Anas | Minggu, 13 April 2014 20:03 WIB | dibaca 4716 kali
Partai
Golkar dan PPP diprediksi masuk zona aman dalam memperebutkan kursi
pimpinan DPRD DKI Jakarta. Golkar dipastikan memperoleh 11 kursi.
Sedangkan PPP meraih 12 kursi." Kursi ketua dewan direbut PDIP. Gerindra, Golkar, dan PPP masing-masing dapat wakil ketua"Dengan masuknya Golkar dan PPP ke zona aman, secara otomatis posisi pimpinan dewan tersisa satu dari lima kursi yang diperebutkan. "Kursi ketua dewan direbut PDIP. Gerindra, Golkar, dan PPP masing-masing dapat wakil ketua," ujar Ali Sadikin, Direktur Eksekutif Jakarta Studi Center (JSC), saat jumpa pers di kawasan Matraman, Jaktim, Minggu (13/4).
Ali melanjutkan, dari hasil kajian, analisa dan pantauan di 4.000 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta, posisi PDIP masih menjadi juara dengan mengantongi 28,49 persen. Sedangkan, Gerindra 12,33 persen, PPP 10,91 persen, dan Golkar 9,96 persen. "Yang ada peningkatan Golkar. Dari 9,03 persen menjadi 9,96 persen. Jadi, PPP dan Golkar masuk zona aman untuk kursi pimpinan DPRD DKI," tegas Ali Sadikin.
Ali melanjutkan, masih ada 1 kursi pimpinan yang akan diperebutkan. Kursi ini diperebutkan oleh PKS, Demokrat, dan Hanura. "Tiga parpol ini akan bertarung memperebutkan satu kursi. Yang suaranya banyak, dia yang dapat," ungkapnya.
Ali mengatakan, jika mengacu dari 106 kursi di DPRD DKI, PDIP mendapatkan 30 kursi, Gerindra 14 kursi, PPP 12 kursi, Golkar 11 kursi, Hanura 8 kursi, PKS 8 kursi, Demokrat 8 kursi, PKB 6 kursi dan Nasdem 5 kursi, serta PAN 4 kursi. "Suara Demokrat, Hanura, dan PKS ketat," terang mantan Ketua Umum HMI Jakarta ini.
Sementara itu Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali menyatakan terima kasih kepada KPU dan Bawaslu yang telah menjalankan proses demokrasi di ibu kota dengan kondisi aman dan tentram. "Seluruh kader Golkar harus terus memantau jalannya penghitungan suara," ungkapnya.
Walau berada diposisi keempat terang Ashraf, para kader jangan langsung terbuai. Karena, tugas terberat untuk lima tahun ke depan adalah memperjuangkan agar warga Jakarta bisa hidup sejahtera. "Jadi tetaplah mengawal proses demokrasi ini. Dan para caleg Golkar harus tetap bergerak," pintanya.